Kini wajah itu selalu menghiasi kepalaku. Wajah yang selalu membuat lekukan senyum tergores tulus di bibir ini. Wajah yang selalu membuatku semangat. Dan, wajah yang selalu memenuhi galeri di handphoneku.
Awalnya penuh harap menjadikannya milikku, awalnya cukup merasakan kegelisahan ini sendiri, awalnya tidak pernah terbayang jika dia menjadi milikku. Tapi, semua benar-benar terjadi, yang selalu aku harapkan kini menjadi bagian dari ruang di hati ini. Menjadikan dia bagian dalam hati ini sedikit susah, aku harus siap menjaga beberapa hati yang patah karena hubungan ini.
Hubungan ini seperti jalan rusak yang banyak batu-batuannya. Beberapa kerikil mampu menjatuhkan kita ketika melewati jalannya. Mestinya aku harus menunggu jalanan ini di aspal agar aku tidak jatuh. Namun, kepalang tanggung, aku sudah lewat walau pelan-pelan, tapi ban motorku kempes karena dipaksa melewati jalan itu. Begitulah sebenarnya.
Beberapa hati ada yang tersakiti, beberapa hati ada yang siap menunggu, dan beberapa hati ada yang siap ditinggalkan. Aku tahu ini sakit untuknya, aku tahu rasanya ditinggal, aku juga tahu rasanya menunggu. Tapi, dialah yang selama ini aku tunggu, dia penantianku. Bolehkah aku bahagia dengannya? Bisakah kami menjalani ini dengan tenang dan nyaman? Bisakah bayang-bayang itu hilang jauh menuju asa? Jujur, aku lelah menjaga hati wanita lain demi kebahagiaannya bukan kebahagiaanku. Aku lelah untuk terus menutupi semua perasaanku.
Aku sama sekali tak ingin merebut apapun yang jadi milikmu, aku juga tidak pernah ada niat untuk menyakiti hatimu, wanita yang pernah menjadi bunga di hatinya. Tapi, aku sama sepertimu, aku butuh dia, aku harap kamu bisa mengerti. Mungkinkah aku melepasnya kembali ke pelukanmu? Aku rasa tidak mungkin. Rasa ini sudah dalam, rasa ini sudah jauh masuk di dalam ruang hati, dan rasa ini sudah mampu mengobati luka di hatiku beberapa tahun lalu. Maafkan aku, maaf jika aku dikatakan 'merebut' lelakimu, tapi sadarlah manusia akan selalu mencari yang terbaik untuk dirinya. Aku menjadi baik karena lelaki ini, aku menjadi wanita yang sempurna dengan lelaki ini. Maafkan aku sekali lagi telah membuatmu terluka.
Rabu, 20 Januari 2016
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar