Senin, 18 Januari 2016

Aku, Kamu, dan Jodoh

Lagi dan lagi. Kami bertemu. Ditempat yang sama. Di temani desiran air danau. Ah, rasanya ingin waktu berhenti sekarang. Aku rindu kamu, rindu saat seperti ini. Tidak mewah, hanya ditemani sekotak nescafe yang kami beli di mini market dekat sini. Seperti ini saja aku bahagia, ditemani kamu, sharing denganmu, dan tentunya dalam dekap hangat tanganmu.

Kali ini aku sudah siap jadi pendengarmu bahkan selamanya, apapun ceritanya. Tapi, kali ini aku kembali dikejutkan dengan ucapanmu. Bahwa dia, yang pernah menjadi milikmu kini benci denganmu. Aku yang mendengar tak sampai hati, sungguh sakit menjadi wanita itu. Tapi, apakah ini salahku? Salah ketika aku hadir dan bahkan menjadi miliknya sekarang? Apa ini salahku juga kalau dia sekarang lebih memilihku?

Selama ini, pikiran serta hatiku seakan dicambuk, Begini kah rasanya menjadi milik orang yang baru saja mengakhiri hubungannya dengan wanita lain. Namun, kamu hadir disini mampu membuat aku yakin, membuat aku tenang, membuat aku aman. Kamu katakan memang ini jalan yang sudah ditakdirkan untuk kita. Cara ini yang sudah Tuhan atur untuk kita, Tuhan hanya ingin kita berjuang bersama menghadapi rintangan ini.

Aku tinggalkan masalah ini, tenang dan tetap percaya memang ini sudah jalan dan keputusan-Nya. Kami kembali pergi, menuju masjid yang ada disini untuk menunaikan ibadah kami. Ah, aku selalu suka saat kita sudah sembahyang di masjid yang sama. Setelah selesai, kami pergi makan ditempat yang sederhana. Maklum, aku hanya bisa  mengajak dan membahagiakannya ditempat sederhana ini.

Di tempat ini kami selalu cerita banyak hal. Tak henti-hentinya dia memandang wajahku, aku tidak tau apa motivasinya hehe. Yang jelas aku malu, salah tingkah, dan aneh sendiri saat dia sudah mulai memandangku lama seperti ini. Di tempat ini juga dia kembali memuji dan membuatku kembali salah tingkah. Dia mengatakan banyak hal tentangku, dia mengatakan kalau dia sayang denganku, dan kami berharap ini memang singgahan terakhir kami. Aku, kamu, dan jodoh. Aamiin

0 komentar:

Posting Komentar