Hallo aku lelaki yang bodoh, aku lelaki yang tidak mampu
berperdirian teguh, aku lelaki yang mudah percaya pada satu kata-kata yang
sebenarnya bisa menjatuhkan aku, aku mudah percaya dengan janji-janji palsu
yang kau ucap untukku.
Mungkin aku memang bukan untukmu dan kamu bukan yang terbaik
untukku. Tolong aku, aku tidak ingin merasakan sakit ini lagi, aku ingin hidup
tenang tanpa bayang-bayang wajahmu, aku ingin merasakan cinta yang lain, cinta
yang mampu membahagiakan aku, cinta yang tidak pernah mengkhianatiku, dan itu
bukanlah kamu.
Sejauh ini aku telah mencoba menghapus bayangmu, aku telah
mencoba mencari dimana cinta itu berada, namun disaat aku sedang mencari, kau
datang dengan sejuta harapan yang sekiranya mampu membuat aku bangun, membuat
aku percaya denganmu.
Untuk ke sekian kalinya kamu berhasil, ya berhasil membuatku
bangun dan kemudian terjatuh lagi, aku sudah benar-benar tidak mengerti apa
keinginanmu, apa maumu, dan apa yang mampu membuatmu bahagia selain
menyakitiku.
Kamu bisa membuat janji-janji itu, kamu bisa membuat
senyumku kembali merekah, dan kamu mampu membuat dada ini sesak saat melihatmu
bisa mendapatkan lelaki seperti yang kamu inginkan. Tapi aku mohon, jangan
kembali bila kamu hanya ingin membuatku sakit, jangan pernah menghubungi jika
aku hanya menjadi tempat bersandar disaat kamu merasa tak ada tembok untuk
bersandar.
Aku sudah tak mampu lagi mengumpulkan berapa banyak
janji-janji itu, menurutku ini terlalu banyak, cukup buatmu membuat dada ini
sesak, membuat air di mata ini kembali menetes, membuat mata ini tak dapat
istirahat, dan membuat tubuh ini lemas.
Kini saatnya aku memulai cerita baru, memulai mencari dimana
cinta itu berada, aku harap kamu tidak akan pernah datang lagi membawa harapan,
aku harap kamu tidak akan pernah datang lagi dengan jutaan janji manismu itu. Aku
harap kamu mampu menjadi wanita yang dapat menghargai setitik pengorbanan dari
lelaki yang mencintaimu, aku harap kamu dapat membuka mata disaat kamu tak
dapat lagi membukanya.
Cukup aku yang merasakan, cukup aku merasakan tangis ini,
aku harap tidak ada satu pun lelaki yang merasakannya, aku harap kamu bisa
lebih menghargai keberadaan orang yang ada di depanmu. Aku harap kamu bahagia
dengan pilihanmu.
Terima kasih pernah menduakanku, terima kasih pernah membuat
air mata ini menetes, terima kasih pernah membuat dada ini sesak, terima kasih
pernah menyanyangiku, terima kasih pernah ada untukku, dan terima kasih karena
kamu sudah melupakanku.
0 komentar:
Posting Komentar