Selasa, 05 Agustus 2014

Terima kasih Ayah dan Ibu :)



Sunyi tetap mengiringi gundah dihati, kenapa ini selalu terjadi, kenapa semua begitu terbalik, kenapa semua begitu sulit diterima?. Aku lelah seperti ini, selalu seperti serangga yang selalu mengganggu ketenangan dan kenyamanan dirumah. Apa yang harus aku lakukan, sungguh ini terasa seperti batu besar meniban sekujur tubuhku. Sungguh sakit ketika orang tua sendiri tak pernah bias berfikir jernih terhadap anaknya sendiri…

Begitu perih ketika semua yang kamu kerjakan selalu salah di mata orang tuamu, begitu perih saat kamu sudah ikhlas menolong mereka tetapi mereka berkata ‘Makanya kalau kerja yang ikhlas!’, begitu perih ketika kamu mengambil kue diatas meja, lalu terjatuh dan mereka berkata ‘Lembut dikit kenapasih jadi cewek!’, begitu perih ketika kamu mengantar mereka keluar untuk membeli sesuatu dan mereka berkata ‘Gausah gladak-gluduk kan bisa!’.

Sungguh semua terbalik, kakak yang sudah bisa mencari uang sendiri, kakak yang sudah seperti raja dirumah, kakak yang pendapatnya selalu ditanggapi dengan bersih oleh orang tua, kakak yang selalu bisa membelikan mereka sesuatu. Aku benci akan hal ini, kenapa semua hanya diukur dari pembalas budian seseorang, selama ini aku selalu mengikuti apa yang mereka inginkan, selama ini aku selalu membantu apapun agar mereka bahagia, selama ini aku selalu menabung untuk sekedar membahagiakan mereka dihari ulang tahunnya, selama ini aku selalu pergi dan membeli sesuatu untuk sekedar bisa dirasakan oleh mereka dirumah.

Beban ini mungkin berat, aku kehilangan tempat berlindung, aku kehilangan sosok penuh cinta, kehilangan sosok orang yang perduli, kehilangan hangatnya pelukan. Seringkali aku selalu menganggap semua ini hal positif dan tak pernah terbesit untuk benci kepada mereka, selama mereka seperti ini aku selalu merasa baik-baik saja. Aku bingung harus bercerita, harus meluapkan semua ini kepada siapa, sering mereka mencambuk, sering mereka mencaci maki didepan teman-teman, pernah mereka menyeretku, tamparan keras pun telah kurasakan bertubi-tubi. Aku sadar itu semua karena mereka sayang padaku, mereka mengajarkan aku untuk tidak cengeng, mereka mengajarkan aku untuk tegas, tapi…aku sudah lelah, begitu sulit aku ungkapkan lagi berapa banyak kesalahan aku sampai mereka bersikap seperti ini…

Sekecil apapun umur manusia itu, jangan pernah sekali-kali kamu menolak pendapatnya.

0 komentar:

Posting Komentar