Bagaimana kabarmu disana? Lama
ya kita tidak berjumpa, apa kamu sudah memiliki seseorang yang lebih baik
dariku? Aku rasa kamu bahagia ya dengannya. Bagaimana dengan keadaan Ayah dan
Ibumu? Mereka baik-baik saja kan? Aku senang kamu mendapat seseorang yang bisa
memahamimu, mengertimu, dan menyayangimu.
Lalu, bagaimana dengan
hubungan kalian? Aku disini masih sering menunggu cerita-ceritamu tentang dia
yang ‘sudah membuat’ aku kehilanganmu, kehilangan cintamu dan kasih sayangmu. Apa
kalian bahagia? Aku sangat bersyukur jika kamu memang lebih bahagia dengannya
walau disini aku masih belum bisa untuk menemukan seseorang yang lebih baik
darimu.
Apakah kita masih bisa
bertemu? Untuk sekedar ngopi-ngopi sejenak bersama. Mungkin wanitamu
sekarang sayang sekali denganmu ya, berbeda dengan aku yang super cuek dengan
kamu ‘dulu’.
Masihkah kamu mengingat
pertama kali kamu memberi aku seikat bunga mawar ‘waktu itu’?. Saat kita
pertama menjalin hubungan lebih serius. Masihkah kamu mengingat mengantar aku
hujan-hujan ‘malam itu’?. Dan masihkan kamu mengingat apa yang kamu ucapkan
saat Tuhan memisahkan ‘kita’?.
Dulu adalah dulu yang hanya
bisa aku kenang, yang hanya bisa aku bayangkan, yang hanya bisa aku terawang. Dulu
kita terikat satu sama lain, dulu kita saling mengerti satu sama lain. Tetapi waktu
tetap berjalan, semakin kedepan semakin banyak rintangan yang dilalui. Kemudian
aku dan kamu sama-sama tidak bisa mempertahankan ini semua, aku dan kamu
hancur, berpisah dan mungkin tak akan bisa kembali lagi.
Tetapi aku akan tetap
mengingat bagaimana caramu mencintaiku, caramu menjagaku, caramu menyayangiku,
dan caramu membuat aku tidak marah. Ya sekarang semua tinggal kenangan,
keindahan yang dulu menjadi sebuah kabut hitam yang tebal menutupi seluruh
kenangan itu. Aku hanya dapat teriak didalam hati, hanya dapat terdiam menunggu
datangnya waktu untukku.
Terima kasih untuk kamu yang
pernah meluangkan sedikit waktu di hidupmu untukku...
0 komentar:
Posting Komentar