Kamis, 31 Oktober 2013

Cinta Dalam Hati



          Malam ini terasa dingin, hujan datang, angin kencang menghembus seluruh ruas jalan. Selalu seperti ini setiap akhir bulan Oktober. Hujan datang tiba-tiba, membasahi seluruh yang berada diluar rumah tak perduli bagaimana kegiatan mereka yang diluar. Seperti cinta, datang tiba-tiba, kemudian meracuni seluruh jiwa ini, hati ini, hidup ini tanpa perduli bagaimana dengan perasaan yang sedang terjadi.

          Tetapi aku bahagia masih bisa mencintai dia, walau dia tidak tahu bagaimana keadaan perasaanku. Kalau saja dia mengetahui bagaimana perasaanku sebenarnya.

          Aku mencintai kamu tanpa ingin kamu mengetahui apa yang aku rasakan, sakit memang untuk tidak mengungkapkan perasaan ini. Jika aku ungkapkan apa kamu akan menjauh? Jika aku ungkapkan apa kamu akan pergi? Dan jika aku ungkapkan apa kamu akan membenci ku?

         Aku hanya takut jika itu terjadi, takut kehilanganmu, takut kamu pergi, takut kamu membenci ku. Aku bukan seseorang yang egois, bukan seseorang yang selalu memaksakan kehendak, tapi aku adalah seseorang yang munafik, ya munafik dengan perasaan sendiri. 

        Kalau saja mengungkapkan perasaan semudah aku mencintaimu akan aku lakukan itu walau kamu tidak memiliki perasaan yang sama denganku. Mungkin sudah cukup untukku menunggu sebuah kepastian yang memang tidak akan ada. Aku menunggu, menanti dan mengharapkan sesuatu yang tidak pernah ada untukku.

        Saat ini hanya perasaan yang tidak akan pernah aku ungkapkan kepadamu, mungkin aku memang tidak bisa memilikimu, tapi aku harap kamu tetap disini walau kita tidak bisa bersama. Mungkin Tuhan telah menetapkan kamu untuk menjaga aku sebagaimana kamu menjaga Adikmu, mungkin Tuhan ingin aku menemukan yang lebih baik, mungkin Tuhan telah mengatur dengan siapa nanti aku akan bersanding dan dengan siapa nanti kamu akan bersanding.

0 komentar:

Posting Komentar