Berjumpa pertama, kamu menyapa “Hai” wajahmu tak rupawan,
suaramu bahkan menurut orang lain seperti ‘Toa’ Masjid. Tapi entah kenapa itu
yang membuatku merasa kamu itu unik, mungkin terlalu cepat, dari sebuah ‘database’
yang tak disangka-sangka sangat merepotkan kami para mahasiswa, dibalik itu
semua ternyata ada suatu kenikmatan Tuhan yang tersimpan untuk kita semua,
bahkan sampai aku dan kamu.
Terkadang aku berfikir banyak sekali yang mengatakan “lo
malu punya pacar kayak dia?” saat aku tidak mau orang-orang membawa nama dia
didepan umum. Aku menjawab lebih tepatnya aku bukan karena malu, tapi aku bukan
tipikal wanita yang suka membawa urusan pribadi kedepan umum, jadi maaf kalau
kalian berfikir seperti itu.
Hubungan tanpa bertengkar kadang juga terasa pahit, terasa
hambar, seperti kopi tanpa gula dan sayur tanpa garam. Terkadang kamu terlalu
sabar menghadapi sifat aku, aku memang cuek, cuek dalam segala hal, bahkan sama
kamu saja aku suka cuek, entah apa yang terfikir olehku kalau cuek itu sangat
asik. Terkadang kita dihina oleh orang lain aku tidak akan marah, karena memang
aku sangat cuek, termasuk dengan ucapan orang lain.
Cinta itu sangat indah saat aku dan kamu bisa saling
mengerti mana yang menjadi urusan masing-masing individu dari kita, saling
mengerti dengan apa kesibukan dari masing-masing kita. Mungkin cara berpacaran
aku sangat berbeda dengan cara berpacaran orang lain, aku cenderung tidak
memperdulikan apa itu pacaran. Pacaran itu sendiri aku artikan ‘teman yang
mempunyai ikatan’. Aku bukan pengekang, aku bukan pencemburu, aku bukan
penyayang, tetapi aku akan mencoba menjadi sebagai orang yang kamu butuhkan
dikala kamu jatuh.
Terbuka itu kadang perlu ya!:-)
0 komentar:
Posting Komentar